Monday, April 30, 2018

Review: Quayside Hotel Melaka



Saat mencari hotel di Melaka, sebisa mungkin saya mencari hotel yang letaknya strategis dekat dengan alat transportasi dan tempat yang saya akan kunjungi. Dari hasil blogwalking beberapa blog membahas mengenai cukup melelahkan jalan-jalan di sekitaran Melaka dan disarankan untuk menggunakan bus khusus untuk turis. Tapi dalam kenyataannya yang saya alami ternyata tidak terlalu melelahkan, malah menurut saya menyenangkan sekali berjalan-jalan di World Heritage City ini, ceritanya ada disini.


Nah selain tempatnya yang strategis, saya juga ingin menginap di sisi sungai Melaka (banyak maunya haha). Akhirnya pilihan saya jatuh pada Quayside Hotel Melaka karena tempatnya strategis, ada kamar menghadap ke sungai dan makanannya halal. How to get there? Patokannya adalah Clock Tower/ The Stadhuys/ Christ Church Melaka (semuanya dalam satu area ya, pokoknya bangunan yang merah itu). Karena saya naik bus dari Melaka Sentral, saya dan turis lainnya turun tepat di depan kumpulan bangunan merah ini. Begitu turun, hotel sudah terlihat jelas di depan mata jadi tidak usah berjalan kaki terlalu jauh, naik becak warna warni melaka apalagi naik taksi.

     
Foto Model Langganan
Pemandangan Sungai Melaka dari Kamar Kami

Selesai check in saya dan si abang langsung menuju kamar kami di Lantai 2, hotel ini mungkin kurang cocok untuk manula karena tidak ada lift. (saat saya menginap November 2016 lalu tidak ada lift, tapi mungkin sekarang ada). Tapi ada juga turis Tiongkok sepasang nenek dan kakek yang tidur di kamar sebelah saya dan baik-baik saja pakai tangga. Oh ya kalau tidak salah hotel ini hanya dua lantai, jadi ya kalau tidak dapat kamar di lantai satu tidak masalah karena cuma perlu naik tangga satu tingkat.





Kami membayar sekitar 900ribu rupiah semalamnya untuk kamar dengan pemandangan sungai Melaka,  termasuk dengan sarapan halal di Halia restoran yang berada tepat di samping hotel Quayside. Jadi Halia ini sepertinya masih satu pemilik dengan Quayside hotel, CMIIW. Keesokan paginya, kami bangun sekitar jam 7 kurang untuk sarapan ke Halia restoran. Saya suka sekali dengan dekorasi Halia restoran ini, karena menurut saya sangat instagramable. Dan kita juga bisa sarapan sambil memandang sungai melaka di pagi hari. Untuk menu sarapannya, kita bisa pilih American breakfast ataupun nasi lemak lengkap dengan lauk pauk. Selain itu juga kita bebas mengambil minuman yang tersedia (susu, kopi, teh dan jus), aneka roti  dan sereal.






American Breakfast



Overall, selama kami menginap di Quayside hotel saya dan si Abang sangat puas sekali dengan pelayanan dan fasilitas yang ada walaupun tanpa adanya lift. Sampai-sampai saya ingin kembali lagi menginap di Quayside hotel jika kembali lagi ke Melaka. 

No comments:

Post a Comment